Redaksi – Jumat, 22 April 2016 15:54 WIB

Eramuslim.com
– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih mengimpor ubi
kayu atau singkong. Impor singkong pada Maret 2016 mencapai 987,5 ton
atau senilai US$ 191.093. Impor singkong mayoritas didatangkan dari
Vietnam.
“Adanya impor ubi kayu terjadi pada bulan Januari-Maret disebabkan
pola produksi bulan tersebut rendah,” tulis Kepala Biro Humas dan
Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi, Kamis (21/4).
Lanjut Agung, Indonesia sebetulnya juga tercatat sebagai eksportir
ubi kayu. Selama tahun 2015, petani Indonesia mengekspor 16.755 ton ubi
kayu senilai US$ 8,7 juta.
Meski tercatat sebagai eksportir, Kementan berkomitmen menekan
angka impor. Kementan melakukan upaya peningkatan produksi dengan jalan
membantu pemberian sarana produksi (saprodi).
“Upaya meningkatkan produksi tahun 2016, sedang dilakukan melalui
program peningkatan produksi umbi kayu seluas 25.000 ha, di Aceh,
Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Yogya, Kaltim, Kaltara.
Ada 11 Provinsi, pemerintah bantu saprodi,” sebutnya.
Kementan mencatat produksi ubi kayu di 2015 sebesar 21,7 juta ton,
sedangkan tahun 2016 ditargetkan sebanyak 27 juta ton. “Produsen
terbesar di Lampung 279.000 ton atau setara 13, 2 % dari produksi
nasional,” tambahnya.(ts/hsib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar